Peristiwa
G 30 S/PKI
Peristiwa G 30 S/PKI. Bagaimana jalan ceritanya Peristiwa G 30 S/PKI? Apa aja tokoh-tokoh nya? Bagaimana khir dan jalan ceritanya? Wes, seru loh ceritanya. Tetapi saya akan mengshare tugas Ips saya yang sudah selesai. Langsung aja simak nih.
- Tokoh-tokoh dalam peristiwa:
- Tokoh-tokoh dalam peristiwa:
1.
PKI
2.
Letkol Untung (Pemimpin Gerakan 30 September)
3.
Jenderal A. H. Nasution
4.
Ade Irma Suryani (Putri Lettu Pierre Tendean)
5.
Kolonel Katamso (Komandan Korem 072/Yogyakarta)
6.
Letkol Sugiyono (Kepala Staf Korem
072/Yogyakarta)
7.
Panglima Kostrad Mayjen Soeharto (Pemimpin
Angkatan Darat dan melakukan Koordinasi penumpasan G 30 S/PKI)
8.
Kolonel Sarwo Edhi Wibowo (Pemimpin pasuka
RPKAD)
9.
Angkatan Darat
10. Letjen
Achmad Yani
11.
Mayjen M. T. Haryono
12. Mayjen
R. Suprapto
13. Mayjen
S. Parman
14. Brigjen
Sutoyo Siswomiharjo
15.
Brigjen D. I. Panjaitan
16. Lettu
Pierre Tendean
-
Latar
belakang penyebab peristiwa:
a.
PKI pada masa demokrasi terpimpin semakin
disegani karena selalu berusaha menjadi pendukung kebijakan pemerintah. PKI
semakin diuntungkan dengan pemberlakuan kebijakan seperti Nasakom yang
menempatkan PKI sebagai kekuatan yang sah dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.
b.
Politik konfrontasi yang dilancarkan Indonesia
semakin memperkuat kedudukan PKI. PKI tampil dengan menggelorakan kampanye
Ganyang Malaysia yang kemudian menjadi andalan presiden untuk membina hubungan
dengan negara-negara komunis dan menggalang politik poros.
Pada massa itu juga terjadi persaingan PKI
dengan Angkatan Darat yang disebabkan oleh perbedaan ideologi dan kepentingan.
PKI berkepentingan merintisberdirinya negara komunis, sedangkan Angkatan Darat
sebagai kekuatan pertahanan negara berkepentingan mengamankan Pancasila.
Persaingan ini semakin meningkat menjelang tahun 1965. PKI pada masa ini
melakukan beberapa tindakan provokasi sebagai berikut :
a.
Pada akhir tahun 1963 PKI melancarkan aksi
sepihak di Pulau Jawa, Sumatra Utara, dan Bali dengan menghasut kaum petani dan
butuh untuk mengambil alih tanah dan menggalang demonstrasi untuk menuntut
kenaikan upah.
b.
Para pendukung PKI dalam melakukan kegiatannya
mengancam dan melakukan tindakan kekerasan terhdap individu dan kelompok yang
menjadi sasaran untuk menciptakan suasana penuh pertentangan dalam masyarakat.
c.
Pada bulan Januari 1965, PKI mengemukakan
gagasan pembentukan Angkatan Kelima yang menuntut agar buruh dan petani
dipersenjatai dengan tujuan untuk membentuk kekuatan militer di bawah
pengaruhnya.
d.
Pada bulan Mei 1965 PKI mengeluarkan desas-desus
berdasarkan Dokumen Gilchrist yaitu adanya Dewan Jenderal dalam tubuh Angkatan
Darat yang akan merebut kekuasaan negara dengan bantuan Blok Barat khususnya
Amerika Serikat. Tuduhan tersebut dibantah oleh Angkatan Darat dan sebaliknya
Angkatan Darat menuduh PKI akan melakukan perbutan kekuasaan.
Beredarnya desas-desus dan adanya berita semakin memburuknya
kesehatan Presiden Soekarno meningkatkan ketegangan di kalangan pemimpin
politik nasional yang mencapai puncaknya pada tanggal 30 September 1965.
-
Jalan
peristiwa:
TNI Angkatan Darat dianggap oleh PKI sebagai penghalang
utama untuk mewujudkan cita-citanya, yaitu menjadikan Indonesia sebagai negara
komunis. Oleh karena itu, PKI merencanakan suatu tindakan untuk menghabisi para
perwira Angkatan Darat yang menghalangi cita-citanya. Pada tanggal 30 September
1965 dini hari sekelompok militer yang menamakan diri Gerakan 30 September yang
dipimpin oleh Letkol Untung melakukan tindakan penculikan dan pembunuhan
terhdapa sejumlah perwira tinggi Angkatan Darat. Para perwira Angkatan Darat
yang menjadi korban dari peristiwa G 30 S/PKI adalah:
a.
Letjen Achmad Yani
b.
Mayjen M. T. Haryono
c.
Mayjen R. Suprapto
d.
Mayjen S. Parman
e.
Brigjen Sutoyo Siswomiharjo
f.
Brigjen D. I. Panjaitan
g.
Lettu Pierre Tendean
Dalam peristiwa tersebut KSAB Jenderal A.H. Nasution
menjadi sasaran G 30 S/PKI berhasil meloloskan diri, tetapi ajudannya Lettu
Piere Tendean ditangkap dan putrinya Ade Irma Suryani tertembak.
Dalam pemberontakan tersebut, PKI menguasai dua sarana
komunikasi, yaiut RRI dan kantor Telekomunikasi. PKI selanjutnya menyiarkan
pengumuman tentang Gerakan 30 September yaitu:
a.
PKI telah melakukan gerakan yang ditujukan
kepada perwira tinggi anggota dewan Jenderal yang akan melakukan kudeta
terhadap pemerintah.
b.
Mengeluarkan dekrit pembentukan Dewan Revolusi
c.
Mendemisioner Kabinet Dwikora
d.
Menghapus pangkat jenderal dan pangkat tertinggi
dalam ABRI dan menggantinya dengan Letnan Kolonel.
Selain di Jakarta, PKI juga melancarkan pemberontakan di
Jawa Tengah dan Yogyakarta. PKI melakukan pembunuhan terhadap Kolonel Katamso
(Komandan Korem 072/Yogyakarta) dan Letkol Sugiyono (Kepala Staf Korem
072/Yogyakarta). Kedua perwira tersebut dibunuh karena keduanya secara tegas
menolak berhubungan dengan Dewan Revolusi.
-
Akhir
dalam peristiwa:
Pemerintah Indonesia
melakukan upaya penumpasan G 30 S/PKI dimulai tanggal 1 Oktober 1965. Karena
Negara dalam keadaan gawat, Panglima Kostrad Mayjen Soeharto segera mengambil
alih pimpinan angkatan darat dan melakukan koordinasi penumpasan G 30 S/PKI.
Dua kekuatan dikerahkan dalam operasi penumpasan G 30 S/PKI, yaitu:
a.
Resimen Pada Komando Angkatan Darat (RPKAD)
b.
Batalyon 328/Pada Kujang/Siliwangi
Operasi militer penumpasan G 30 S/PKI dimulai tanggal 1
Oktober 1965 ketika pasukan RPKAD yang dipimpin oleh Kolonel Sarwo Edhi Wibowo
mendapat perintah untuk merebut Studio RRI pusat dan Kantor Pusat
Telekomunikasi yang telah dikuasai oleh PKI. Setelah berhasil merebut RRI,
Mayjen Soeharto menyampaikan pengumuman sebagai berikut :
a.
Telah terjadi pemberontakan yang dilakukan oleh
G 30 S/PKI
b.
Presiden dan Menko Hankam/Kasab dalam keadaan
aman dan sehat
c.
Rakyat diminta tetap tenang dan waspada
Pada tanggal 2 Oktober 1965, operasi penumpasan diarahkan
ke pangkalan Halim Perdana Kusuma yang merupakan basis utama PKI. Pangkalan
tersebut akhirnya dikuasai oleh pasukan RPKAD dan Batalyon 328 dalam waktu
singkat. Operasi penumpasan selanjutnya berhasil menguasai daerah Lubang Buaya
dan sekitarnya yang menjadi pusat latihan pemuda rakyat dan gerwani. Dengan
dikuasainya kembali kota Jakarta, usaha perebutan kekuasaan yang dilakukan oleh
G 30 S/PKI dapat digagalkan seheingga ideology Pancasila tetap dapat
dipertahankan. Oleh karena itu setiap tanggal 1 Oktober ditetapkan Hari
Kesaktian Pancasila sebab pada tanggal tersebut operasi penumpasan G 30 S/PKI
berhasil digagalkan.
Meskipun kekuatan PKI dapat dilumphkan, tokoh-tokoh PKI
masih belum tertangkap. Oleh karena itu, dilancarkan operasi penumpasan G 30
S/PKI sampai ke akar-akarnya. Pada tanggal 3 Oktober 1965 pemerintah membentuk
Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (Kopkamtib) dan mayjen
Soeharto ditunjuk sebagai panglima. Tugas pokok Kopkamtib adalah memulihkan
keamanan dan ketertiban Negara akibat peristiwa G 30 S/PKI serta menegakkan
kewibawaan pemerintah dengan jalan operasi fisik, militer, dan mental.
Operasi penumpasan G 30 S/PKI juga dilakukan di daerah,
antara lain operasi penumpasan G 30 S/PKI di Jawa Tengah dan Yogyakarta yang
dipimpin Oleh Pangdam VII/Diponegoro Brigjen Suryosumpeno. Hal tersebut
dilakukan karena G 30 S/PKI telah melakukan pemberontakan Yogyakarta yang telah
menculik dan membunuh colonel Katamso dan Letkol Sugiyono.
Seru kan cerita Peristiwa G 30 S/PKI nya? Terima kasih, sekian yang bisa saya share. Kalian bisa melihat artikel sejarah yang lainnya juga loh di sini.
Tag :
IPS
2 Komentar untuk " Peristiwa G 30 S/PKI"
Thankyou ❤️❤️
Makasih Banyak,Tugas Rangkuman G30S/PKI akhirnya selesai,sekali lagi terimakasih banyak